Perlu Diketahu Inilah 5 Faktor Pendorong Ekonomi Global 2024

IMF (Dana Moneter Internasional) merevisi perkiraan perkembangan ekonomi dunia pada tahun 2024. Dalam pernyataan tersebut IMF menyebutkan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini menjadi 3,1 persen.

Proyeksi tersebut naik 0,2 persen dari laporan yang sebelumnya mereka sampaikan. Meskipun begitu, pertumbuhan ekonomi di tahun ini diprediksi akan cenderung stagnan bila dibandingkan tahun 2023 lalu.

Faktor-Faktor Pendorong Ekonomi Global 2024

Ekonomi global di tahun 2024 diprediksi dapat meningkat dari sebelumnya. Berikut faktor-faktor yang mendorong peningkatan ekonomi dunia.

IMF menyatakan bahwa ada kemungkinan ekonomi dunia mengalami pertumbuhan meskipun faktor potensialnya mendorong distribusi risiko ke sisi yang berlawanan.

Meski kemungkinan pertumbuhannya tidak terlalu tinggi namun angkanya tergolong relatif cukup baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya saat pandemi Covid-19.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi dunia ini dapat terjadi karena berbagai faktor. Menurut laporan dari WEO IMF, berikut faktor-faktor pendorong pertumbuhan ekonomi dunia pada 2024.

Kecerdasan Buatan dan Perubahan Kebijakan

Dalam jangka waktu menengah kecerdasan buatan mampu menaikkan produktivitas dan penghasilan perusahaan namun hasilnya tergantung pada negara yang menerapkannya.

Kemungkinan besar negara-negara maju akan lebih cepat mendapatkan manfaat dari kecerdasan buatan bila dibandingkan dengan negara berkembang.

Sedangkan untuk negara berkembang yang memiliki kebijakan terbatas, pertumbuhan akan berjalan lebih cepat jika melakukan perubahan kebijakan untuk meningkatkan penawaran. Tindakan tersebut dapat mendatangkan investasi dan peningkatan produktivitas yang lebih tinggi.

Disinflasi Berlalu Lebih Cepat

Menurut perkiraan inflasi menurun lebih cepat kemungkinan dapat terjadi di tahun ini. Perkiraan tersebut berdasarkan penurunan rasio pengangguran dan lapangan kerja, harga bahan bakar, dan kompresi margin keuntungan.

Hal tersebut menandakan bahwa kemungkinan peningkatan pertumbuhan ekonomi global dapat terjadi meski tidak signifikan. Namun, proyeksi ini dapat menjadi angin segar bagi negara-negara yang mengalami peningkatan inflasi.

Ekonomi China Pulih Lebih Cepat

Kondisi ekonomi China pada kuartal pertama di tahun 2024 melebihi perkiraan analisis yang hanya sebesar 4,8 persen namun pada kenyataannya berhasil menembus 5,3 persen. Walaupun China dihadapkan dengan masalah pemulihan pasca pandemi Covid-19 pertumbuhan ekonominya mulai terlihat dalam waktu singkat.

Terbukti dengan meningkatnya produksi di sektor industri yang mencapai 6,1 persen dibandingkan tahun lalu. Sedangkan dalam sektor ritel mengalami peningkatan sebesar 4,7 persen secara tahunan.

Tak sampai di situ, tingkat investasi tetap juga naik hingga menyentuh angka 4,5 persen. Menurut pendapat ekonom asal China, Louise Loo dari Oxford Economics, kenaikan tersebut dipicu oleh perayaan Imlek (belanja kebutuhan rumah tangga meningkat), kinerja manufaktur yang mulai membaik, dan adanya kebijakan yang mendukung masyarakat untuk berinvestasi.

Namun, sayangnya indikator aktivitas ekonomi di bulan Maret 2024 memperlihatkan penurunan setelah perayaan Imlek selesai. Jumlah permintaan barang dari luar negeri juga masih belum pasti (stabil) terbukti pada performa ekspor di bulan Maret yang menurun.

Menarik Dukungan Fiskal

Pemerintah negara-negara maju yang menguasai ekonomi dunia kemungkinan akan menarik dukungannya terhadap kebijakan fiskal lebih lama dari yang sudah ditentukan. Perkiraan tersebut kemungkinan terjadi pada tahun 2024 – 2025.

Hal tersebut akan terjadi jika pertumbuhan ekonomi dunia  melampaui angka yang telah diproyeksikan. Tapi di sisi lain terdapat risiko naiknya inflasi yang perlu diwaspadai.

Itulah tadi beberapa faktor yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi global di tahun 2024. Berdasarkan proyeksi tersebut, ekonomi Indonesia kemungkinan dapat meningkat di pertengahan hingga akhir tahun nanti.

Bila dibandingkan dengan beberapa negara berkembang lainnya, negara kita tergolong cukup stabil dalam masalah pertumbuhan ekonomi. Namun, pemerintah harus tetap waspada dengan risiko-risiko buruk terutama terhadap peningkatan inflasi.