6 Penyebab Penyakit Kista Pada Wanita Perlu Diwaspadai

Kista ovarium merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh wanita. Kista dapat terbentuk di ovarium karena berbagai penyebab penyakit kista.

Semua wanita memiliki dua indung telur yang bertugas menghasilkan sel telur. Selain itu, ovarium juga bertugas mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron.

Penyebab Penyakit Kista Perlu Diwaspada

Kista merupakan salah satu penyakit organ reproduksi yang sangat menakutkan da nada beberapa penyebab penyakit kista perlu seorang wanita perhatikan.

Kista adalah kantong berisi cairan atau bahan lain yang dapat muncul di dalam atau pada kulit dan organ tubuh, berikut beberapa penyebabnya.

1. Terlalu muda saat menstruasi

Jika seorang wanita mengalami menstruasi pertama pada usia yang sangat muda, atau rata-rata kurang dari 11 tahun, ia mungkin mengalami sejenis kista folikel.

Hal ini bisa terjadi karena produksi hormon dalam tubuh merangsang produksi folikel untuk mengeluarkan sel telur secara rutin. Namun pada titik tertentu, terdapat folikel yang tidak mampu melepaskan sel telur dan memicu tumbuhnya kista.

Siklus menstruasi tidak teratur sangat umum terjadi pada wanita bahkan orang-orang dari segala usia yang sedang menstruasi sebagai penyebab penyakit kista.

Hal ini dapat menyebabkan penyakit ketika ovarium menghasilkan banyak folikel tetapi tidak memiliki kekuatan untuk melepaskan sel telur saat ovulasi.

Jika ovulasi tidak terjadi secara berkala, folikel di ovarium bisa berkembang menjadi kista. Biasanya penyakit jenis ini hanya merupakan gejala tambahan dari penyakit organ reproduksi lainnya seperti sindrom ovarium polikistik.

Siklus menstruasi yang normal adalah 28 hari. Jika menstruasi berlangsung lebih dari 45 hari, kista bisa terbentuk di ovarium. Remaja yang pertama kali menstruasi di bawah usia 11 tahun juga memiliki risiko lebih tinggi terkena kista ovarium.

2. Reproduksi sel tidak normal

Penyebab penyakit kista ovarium bisa terjadi karena adanya pertumbuhan sel telur yang tidak normal. Reproduksi sel tidak normal dapat menyebabkan munculnya kista. Seperti dermoid, yang berisi jaringan seperti kulit, rambut, atau gigi. Namun penyakit jenis ini tidak ada hubungannya dengan siklus menstruasi.

Proliferasi sel yang tidak normal juga dapat berkembang menjadi cystadenoma. Penyakit jenis ini mungkin berisi bahan encer atau lendir. Kista dermoid dan denomacyst dapat menjadi besar dan membuat ovarium keluar dari posisinya.

Penyebab penyakit kista bisa meningkatkan terjadinya torsi ovarium, atau terpuntirnya ligamen di sekitar ovarium. Kondisi ini bisa menyebabkan aliran darah ke ovarium berkurang atau bahkan terhenti sama sekali.

3. Endometriosis

Endometriosis adalah benjolan pada ovarium yang berisi jaringan endometrium, atau jaringan melapisi dinding rahim (rahim).

Kondisi ini sering disebut dengan kista coklat karena mengandung darah menstruasi berwarna coklat. Jenis endometriosis merupakan kista nonfungsional dan umumnya bersifat jinak.

Letaknya bisa di saluran tuba, kandung kemih, usus, bagian, rektum, dan ovarium. Pembentukan penyakit ini, yang disebut endometrioma, terkadang mengandung darah.

Jaringan tumbuh dan menempel pada ovarium sebagai penyebab penyakit kista. Endometriosis biasanya menimbulkan masalah pada setiap siklus menstruasi karena menimbulkan rasa sakit dan pendarahan yang lebih banyak.

4. Hormon Tidak Seimbang

Produksi hormon kesuburan yang tidak teratur menyebabkan pertumbuhan penyakit tersebut berbahaya. Kondisi ini paling sering terjadi pada remaja atau orang dewasa, cenderung mengalami tingkat stres lebih tinggi.

Kadar estrogen yang terlalu tinggi menyebabkan masalah pada kelenjar getah bening, usus, ginjal dan organ lainnya. Beberapa penyebab tingginya kadar estrogen juga dapat dipengaruhi oleh konsumsi lemak berlebihan.

Olahraga berat atau penggunaan alat kontrasepsi seperti efek samping pil KB dan konsumsi obat kesuburan. Bahkan wanita yang belum pernah hamil pun bisa terkena masalah ini.

Banyak hal terjadi pada tubuh ketika seseorang mengalami stres atau tekanan psikologis dalam waktu yang sangat lama. Depresi juga bisa menjadi penyebab penyakit kista.

Kondisi ini berkaitan dengan ketidakseimbangan hormonal. Jika seorang wanita tidak memiliki cukup progesteron, folikel seharusnya menempel sel telur tidak dapat berfungsi. Folikel terus tumbuh selama jangka waktu tertentu dan membentuk benjolan.

5. Sindrom polikistik ovarium

Penderita PCOS mempunyai banyak kantung kista di sekitar indung telur. Penyebab benjolan ovarium ini adalah ketidakseimbangan hormonal.

Ada beberapa gejala yang biasa menyertai PCOS, seperti menstruasi tidak teratur, jerawat, obesitas, dan gangguan kesuburan. Sindrom ini sangat umum terjadi pada semua wanita dan biasanya diawali dengan menstruasi yang tidak teratur dan menjadi penyebab penyakit kista.

Hal ini dapat terjadi dengan merangsang hormon lutein, yang seharusnya mengirimkan sinyal ke ovarium untuk menyebabkan folikel di ovarium melepaskan sel telur, namun hal ini tidak terjadi.

Akibatnya, banyak folikel terbentuk, namun tidak bisa melepaskan sel telur sama sekali. Normalnya, penyakit jenis ini dapat sembuh dengan sendirinya setelah empat siklus menstruasi.

6. Melahirkan dan tidak menyusui

Ibu yang pernah melahirkan dan tidak menyusui juga dapat menyebabkan kista ovarium. Kondisi ini bisa terjadi akibat perubahan hormonal pada ibu perlu menyusui dan hormon diproduksi untuk mempersiapkan ovarium. Peran hormon sangat penting dalam proses ini dan ibu menyusui memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit ovarium.

Memilih makanan tertentu sangat penting bagi penderita kista. Pilih makanan diuretik untuk mengatasi nyeri panggul. Tomat, mentimun, selada, wortel, brokoli, dan teh sangat direkomendasikan untuk mencegah penyebab penyakit kista.